PINTER HUKUM
#1 Platform for Legal Education and Consulting • Penyedia Layanan Jasa Hukum Terlengkap dan Terpercaya di Indonesia

Bahasa dalam Transaksi Bisnis dan Perusahaan Hukum

Bahasa

Pendahuluan

Bisnis semakin mengglobal dengan perusahaan yang beroperasi di berbagai negara. Oleh karena itu, pemilihan bahasa dalam transaksi bisnis sangatlah penting karena dapat memengaruhi pemahaman, komunikasi, dan interpretasi perjanjian. Pada karya tulis ilmiah ini, kami akan membahas tentang penggunaan Bahasa dalam Transaksi Bisnis dan Perusahaan Hukum.

Bahasa adalah aspek penting dalam transaksi bisnis dan perusahaan hukum karena dapat menentukan makna serta perjanjian yang dibuat oleh pihak yang terlibat. Bahasa adalah suatu sistem simbol bunyi  arbitrer yang digunakan oleh  anggota suatu kelompok sosial untuk bekerja, berkomunikasi, dan mengidentifikasi bersama (Chaer, 2014:32).

Bahasa yang digunakan dalam kontrak, perjanjian, dan dokumen hukum perusahaan harus jelas agar dapat dipahami oleh semua pihak yang terlibat. Salah tafsir bahasa dapat menimbulkan sengketa hukum. Bahasa juga berpengaruh terhadap perlindungan hukum yang diberikan kepada pengusaha, karyawan, konsumen,dan pemerintah. Oleh karena itu, bahasa yang digunakan harus jelas, tepat, dan sesuai dengan kaidah hukum yang berlaku.

Kewajiban penggunaan bahasa Indonesia pada nota kesepahaman atau kontrak bisnis telah diatur sejak diterbitkannya Undang-Undang 24 Tahun 2009 tentang bendera, bahasa, dan lambang serta lagu kebangsaan.

Selain itu, terdapat aturan pelaksanaannya dalam Peraturan Presiden 63/2019 tentang Penggunaan Bahasa Indonesia. Bahasa yang digunakan dalam kontrak komersial dan dokumen hukum perusahaan mempunyai implikasi hukum yang serius.

Baca juga: Tanggung Jawab Pidana Korporasi dalam Bisnis

Banyak perusahaan beroperasi di lingkungan multibahasa di mana karyawan dan mitra bisnisnya berbicara dalam bahasa yang berbeda. Pengelolaan bahasa dalam situasi seperti ini merupakan tantangan tersendiri.

Budaya memainkan peran besar dalam cara bisnis dijalankan dan bahasa yang digunakan. Pengetahuan tentang norma budaya  dan bahasa yang relevan dalam bisnis dan perusahaan hukum sangat penting.

Hukum dan bisnis menggunakan bahasa sebagai medianya. Dengan demikian, antara bahasa, hukum, dan bisnis memiliki hubungan erat. Keeratan antara ketiganya akan melahirkan istilah bahasa Hukum, dan bahasa Bisnis.

Bahasa Hukum adalah bahasa aturan- peraturan yang bertujuan untuk mewujudkan ketertiban dan keadilan, mempertahankan kepentingan umum, serta kepentingan pribadi di dalam masyarakat.

Bahasa Bisnis adalah bahasa yang digunakan dalam ruang lingkup profesional, khususnya dalam konteks bisnis. Bahasa Bisnis berbeda dengan bahasa biasa, perbedaan yang mendasari adalah bahasa bisnis lebih formal, sopan, lebih jelas, tidak bertele-tele, menghindari ambigunitas, serta singkat, padat, dan jelas.

Bahasa yang digunakan dalam transaksi bisnis dan perusahaan  hukum harus memastikan kriterianya jelas, akurat, serta sesuai dengan konteksnya. Sebab, transaksi bisnis dan perusahaan hukum  yang sah melibatkan banyak pihak dengan kepentingan, hak dan kewajiban yang berbeda-beda. Penggunaan bahasa yang tidak memenuhi kriteria tersebut dapat menimbulkan kesalahpahaman, konflik dan kerugian pada salah satu pihak atau lebih..

Hukum dan peraturan bisnis dapat berubah seiring berjalannya waktu. Firma hukum harus memastikan bahwa dokumen bisnis mereka selalu mematuhi undang-undang terbaru, dan  terjemahan dokumen tersebut mematuhi perubahan ini. Penerjemahan dokumen bisnis dan hukum merupakan aspek sentral dalam lingkungan bisnis internasional.

Kualitas terjemahan sangat penting untuk meminimalkan risiko hukum dan memastikan pemahaman yang baik antara pihak-pihak yang terlibat. Hukum dan peraturan berlaku untuk bahasa yang digunakan dalam bisnis dan firma hukum. Perubahan  peraturan pemerintah dan persyaratan bahasa dapat berdampak pada cara perusahaan mengelola bahasa dalam operasional mereka.

Menurut penelitian yang sudah dilakukan oleh Senior Partner Kantor Hukum Hadiputranto, Hadinoto, & Partners (HHP Law Firm), Indri Pramitaswari Guritno, menjelaskan penggunaan bahasa Indonesia wajib saat para pihak berkontrak dengan instansi Pemerintah Republik Indonesia, lembaga swasta Indonesia atau perseorangan warga negara Indonesia. Sedangkan, saat kontrak melibatkan pihak asing maka bahasa asing dapat disertai dalam perjanjian tersebut.

Namun pada kenyataannya penggunaan bahasa dalam transaksi bisnis dan perusahaan hukum di Indonesia masih belum optimal. Banyak dokumen transaksi bisnis dan  hukum yang mengandung kesalahan bahasa, baik dalam ejaan, tata bahasa, pilihan kata, dan tanda baca.

Selain itu, banyak dokumen yang tidak mengikuti standar bahasa Indonesia baku melainkan menggunakan bahasa asing, bahasa daerah atau bahasa campuran. Masalah-masalah ini dapat berdampak negatif terhadap kelangsungan legitimasi transaksi komersial dan operasi bisnis yang sah.

Oleh karena itu alasan kami memilih topik Bahasa dalam Transaksi Bisnis dan Perusahaan Hukum adalah untuk menyampaikan informasi yang jelas, akurat, efektif kepada para pihak yang berkepentingan.

Selain itu, dapat mencegah terjadinya kesalahpahaman, konflik atau sengketa hukum yang dapat merugikan para pelaku bisnis  atau perusahaan hukum, dan untuk menyempurnakan penelitian yang sebelumnya dilakukan. Penelitian  ini besifat umum atau universifal, dan tidak mengikat suatu pihak manapun.

Tujuan dari karya tulis ini untuk mengidentifikasi dan menganalisis berbagai masalah atau tantangan yang muncul akibat penggunaan bahasa dalam transaksi bisnis dan perusahaan hukum, seperti kesalahpahaman, penipuan, konflik, sengketa, atau pelanggaran hukum.

Hal ini penting untuk diteliti karena untuk meminimalkan risiko hukum dan memastikan pemahaman yang baik antara pihak-pihak yang terlibat, serta dapat meniciptakan kerukunan antar manusia dalam melakukan kegiatan-kegiatan sosial karena bahasa menjadi alat pemersatu hidup bernegara.

Selain itu, manfaat dari karya tulis ini dapat dijadikan referensi serta menjadi sumber pengetahuan dalam mempelajari bahasa dalam transaksi bisnis dan perusahaan hukum.

Pembahasan

Penggunaan Bahasa yang Tepat dan Efisien dalam Transaksi Bisnis dan Perusahaan Hukum

Bahasa dalam transaksi bisnis dan perusahaan hukum adalah bahasa yang digunakan untuk menyampaikan pesan, informasi, atau kesepakatan yang berkaitan dengan kegiatan dan hukum.

Bahasa yang digunakan dalam transaksi bisnis dan perusahaan hukum harus sesuai dengan  kaidah baik dalam pembentukan kata, penyusunan kalimat, teknik penulisan, serta pengejaannya.

Bahasa dalam transaksi bisnis dan perusahaan hukum harus menggunakan bahasa yang tepat serta efisien agar terjadi kesalahpahaman, konflik atau kerugian pada salah satu pihak maupun lebih.

Penggunaan bahasa yang tepat dan efisien dalam transaksi bisnis serta dalam perusahaan hukum merupakan salah satu faktor penting yang dapat memengaruhi keberhasilan, keadilan, kepastian dalam berbisnis atau berhukum.

Bahasa yang tepat adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah atau aturan yang berlaku, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.

Bahasa yang tepat dapat memudahkan komunikasi dan pemahaman antara pembicara atau penulis dengan pendengar atau pembaca. Bahasa yang tepat dalam bisnis dan perusahaan hukum harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

  • Bentuk kata harus benar, sesuai dengan kaidah ejaan serta tata bahasa yang baku.
  • Makna kata harus tepat, sesuai dengan konteks dan tujuan komunikasi.
  • Kalimat harus jelas, benar, dan tidak mengandung makna ganda kata atau ambigu.
  • Penulisan dokumen bisnis dan perusahaan hukum harus mengikuti ejaan bahasa Indonesia.

Bahasa yang efisien adalah bahasa yang dapat menyampaikan pesan atau informasi dengan jelas, tepat, singkat tanpa membuang-buang waktu, tenaga atau biaya, serta menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan tidak bertele-tele.

Bahasa efisien menghindari dari pengulangan, ambiguitas, dan kesalahan tata bahasa. Selain itu, bahasa efisien dapat membantu komunikasi dengan lancar, mudah dipahami, dan hemat waktu.

Untuk membuat bahasa yang efisien ada beberapa cara, seperti menggunakan kaidah bahasa yang benar dengan memahami tata bahasa, ejaan, menggunakan tanda baca yang sesuai kaidah bahasa, menggunakan kata yang hemat atau tidak bertele-tele, menggunakan struktur bahasa yang sistematis atau urut, serta menggunakan diksi yang tepat agar terlihat menarik dan mudah dipahami.

Penggunaan bahasa yang tepat serta efisien dalam transaksi bisnis dan perusahaan hukum sangat penting karena menciptakan kesan profesional, kredibel, serta kejelasan bagi pihak yang terlibat dalam transaksi. Selain itu, penggunaan bahasa yang tepat serta efisien sangat penting dalam transaksi bisnis dan praktik hukum karena dapat mempengaruhi kepercayaan, reputasi, maupun kredibilitas pihak-pihak yang terlibat.

Misalnya, ketika menyusun perjanjian, kontrak, laporan keuangan, dan dokumen hukum lainnya, penggunaan bahasa yang tepat dan efisien  membantu mengkomunikasikan tujuan, sasaran, hak, dan kewajiban  masing-masing pihak dengan jelas dan obyek. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan bahasa yang tepat serta efisien dalam transaksi bisnis dan perusahaan hukum, antara lain:

  1. Menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa utama dalam berkomunikasi dengan pihak lain. Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi negara Indonesia dan juga merupakan bahasa internasional yang banyak digunakan di dunia bisnis. Jika menggunakan bahasa asing seperti Inggris atau Mandarin dalam berkomunikasi dengan pihak asing, pastikan memiliki kemampuan untuk memahami makna dari kata-kata atau frasa tersebut.
  2. Menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti oleh pihak lain. Menghindari penggunaan istilah-istilah teknis atau asing yang tidak familiar bagi pihak lain. Jika harus menggunakan istilah-istilah tersebut, berikan definisi atau penjelasan singkat tentang maknanya. Selain itu, hindari penggunaan singkatan atau akronim tanpa memberikan penjelasan terlebih dahulu.
  3. Gunakan teknik-teknik penulisan hukum sesuai dengan standar profesionalisme. Beberapa teknik penulisan hukum yang dapat digunakan antara lain: memberikan judul atau nomor pada dokumen;
  • Memberikan tanggal pembuatan;
  • Memberikan nama-nama lengkap dari para pihak;
  • Memberikan alamat lengkap dari tempat pembuatan;
  • Memberikan nomor telepon atau alamat email untuk kontak;
  • Memberikan lampiran-lampiran jika ada;
  • Memberikan tanda tangan atau stempel pada dokumen; memberikan sertifikat atau tanda terima jika ada.

Bahasa sangat diperlukan dalam bisnis, seperti dalam korespondensi bisnis. Korespondensi bisnis adalah segala bentuk komunikasi tertulis dalam konteks bisnis. Ini bisa berupa berbagai jenis komunikasi, seperti:

  1. Surat: Surat bisnis adalah metode komunikasi tradisional dalam dunia bisnis. Ini biasanya digunakan untuk komunikasi formal dan seringkali memiliki struktur dan format tertentu.
  2. Email: Di era digital saat ini, email telah menjadi salah satu bentuk komunikasi bisnis yang paling penting. Email memungkinkan komunikasi yang cepat dan efisien antara berbagai pihak.
  3. Laporan: Laporan bisnis adalah bentuk komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau data tertentu. Ini sering digunakan dalam keputusan bisnis.
  4. Catatan: Memo bisnis adalah bentuk korespondensi singkat yang digunakan untuk komunikasi internal dalam suatu organisasi.
  5. Memo: Memo adalah format komunikasi bisnis yang digunakan untuk komunikasi internal dalam suatu organisasi. Mereka cenderung lebih formal daripada catatan.

Komunikasi bisnis dapat terjadi antar individu dalam organisasi yang sama (komunikasi internal) atau antar organisasi yang berbeda (komunikasi eksternal). Tujuannya adalah untuk memungkinkan komunikasi dan pertukaran informasi yang efektif dalam situasi bisnis. Komunikasi bisnis yang baik harus jelas, ringkas, dan profesional.

Baca juga: Prinsip Good Corporate Governance: Menerapkan Etika Bisnis yang Baik

Solusi serta Strategi untuk Mengatasi Masalah-Masalah yang Berkaitan dengan Bahasa dalam Transaksi Bisnis dan Perusahaan Hukum

Masalah bahasa dalam transaksi bisnis dan perusahaan  hukum merupakan masalah umum bagi pelaku usaha yang beroperasi di berbagai negara dan wilayah. Berikut adalah beberapa jenis pelanggaran yang dapat terjadi dalam bahasa dunia bisnis dan perusahaan hukum:

  1. Pelanggaran dalam Kesepakatan Kerja: Perusahaan tidak boleh sewenang-wenang dalam menjatuhkan sanksi kepada pekerja yang melakukan pelanggaran kerja. Kesepakatan mengenai jenis pelanggaran dan sanksi itu tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
  2. Pelanggaran Etika Bisnis: Ada beberapa jenis pelanggaran etika bisnis yang harus dihindari, seperti penipuan, penggunaan foto produk orang lain tanpa izin, spamming ke calon pembeli, melakukan tag secara acak, mencuri ide bisnis orang lain, dan memanfaatkan kreativitas orang lain.
  3. Pelanggaran Hukum Bisnis: Beberapa contoh kasus pelanggaran hukum bisnis biasanya melibatkan perselisihan antara dua badan hukum atau individu yang melibatkan hipotek, kontrak, kebangkrutan, dan lainnya.
  4. Pelanggaran Hukum Bisnis Spesifik: Ada beberapa jenis pelanggaran hukum bisnis spesifik seperti larangan monopoli dan persaingan usaha tidak sehat, pelanggaran perlindungan konsumen, pelanggaran dalam keagenan dan distribusi, pelanggaran dalam asuransi, pelanggaran perpajakan, dan pelanggaran dalam bisnis internasional.

Setiap pelanggaran ini dapat memiliki konsekuensi hukum yang serius, termasuk denda, sanksi, dan kerugian reputasi. Penting bagi perusahaan untuk memahami dan mematuhi semua hukum dan regulasi yang berlaku.

Oleh karena itu, harus mempunyai solusi untuk mengatasi masalah dalam transaksi bisnis dan perusahaan hukum meliputi:

  1. Menggunakan jasa penerjemah profesional yang dapat menjamin keakuratan dan keabsahan dokumen hukum yang diterjemahkan. Layanan penerjemahan profesional biasanya memiliki sertifikat atau lisensi yang diakui oleh otoritas hukum terkait.
  2. Penggunaan software atau aplikasi terjemahan online yang dapat mendukung proses penerjemahan dengan cepat dan mudah. Namun perangkat lunak atau aplikasi ini mungkin tidak menjamin kualitas dan keakuratan terjemahan, terutama  dokumen hukum yang mengandung terminologi tertentu.
  3. Menggunakan standar hukum internasional yang dapat diterima oleh semua pihak yang terlibat dalam transaksi komersial. Norma hukum internasional tersebut dapat berbentuk perjanjian, perjanjian, atau undang-undang yang berlaku umum.
  4. Gunakan penyelesaian sengketa online (ODR) sebagai metode alternatif untuk menyelesaikan perselisihan yang mungkin timbul karena masalah bahasa. ODR merupakan proses penyelesaian sengketa yang dilakukan secara online melalui platform atau mediator yang netral dan independen.

Permasalahan bahasa dalam transaksi bisnis dan perusahaan hukum merupakan permasalahan yang kompleks dan sulit sehingga memerlukan strategi yang tepat untuk mengatasinya. Berikut strategi untuk mengatasinya.

  1. Menerapkan etika bisnis yang sesuai, menghormati budaya, dan nilai bahasa lain. Etika bisnis adalah prinsip moral yang mengatur perilaku bisnis, termasuk tanggung jawab sosial, kejujuran, keadilan, dan integritas. Penerapan etika bisnis yang baik dapat membangun kepercayaan dan kerja sama dengan pihak-pihak yang berbeda bahasa serta menghindari konflik maupun perselisihan yang dapat timbul karena perbedaan bahasa.
  2. Membuat dokumen hukum yang jelas, sederhana, dan mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam transaksi komersial. Dokumen hukum adalah suatu dokumen yang mempunyai akibat hukum yang memuat hak dan kewajiban para pihak yang terlibat dalam suatu transaksi komersial seperti kontrak, perjanjian, surat kuasa, dll. Dokumen hukum harus ditulis dalam “bahasa hukum” yang sesuai dengan standar hukum yang berlaku di negara atau wilayah yang bersangkutan. Bahasa hukum adalah bahasa yang mempunyai istilah kosa kata, ungkapan, dan ciri-ciri lain yang khusus untuk bidang hukum. Menyusun dokumen hukum dengan jelas, sederhana dan mudah dipahami mengurangi risiko kesalahpahaman, kontradiksi serta inkonsistensi yang dapat timbul karena perbedaan bahasa.
  3. Penggunaan teknologi informasi yang dapat secara efektif serta  efisien mendukung proses bisnis  dan badan hukum. Teknologi informasi dan komunikasi adalah teknologi yang digunakan untuk memproses, menyimpan, mengirim, menerima informasi dan data, seperti komputer, Internet, telepon,  serta email. Teknologi informasi dan komunikasi dapat digunakan untuk mempercepat dan menyederhanakan proses transaksi bisnis dan hukum perusahaan, mengatasi hambatan geografis, waktu, dan biaya yang dapat timbul karena perbedaan bahasa. Contoh teknologi informasi dan komunikasi yang dapat digunakan antara lain:
  • Perangkat lunak atau aplikasi terjemahan online yang memungkinkan untuk menerjemahkan dokumen hukum dan informasi bisnis dengan cepat dari satu bahasa ke bahasa lain. Namun, kita harus berhati-hati saat menggunakan perangkat lunak atau aplikasi ini karena tidak dapat menjamin kualitas dan keakuratan terjemahan, terutama untuk dokumen hukum yang berisi terminologi khusus. Oleh karena itu, selalu periksa terjemahannya dan bandingkan dengan sumber aslinya jika ada keraguan atau ambiguitas konsultasikan dengan otoritas terkait.
  • Penyelesaian Sengketa Online (ODR). Ini memberikan cara alternatif untuk menyelesaikan konflik yang mungkin timbul karena perbedaan bahasa. ODR merupakan proses penyelesaian sengketa yang dilakukan secara online melalui platform atau mediator yang netral dan independen. ODR menghemat waktu, uang, tenaga, serta menghindari prosedur hukum yang panjang dan rumit yang memerlukan penerjemah dan pengacara mahal.

Penutup

Bahasa adalah aspek penting dalam transaksi bisnis dan perusahaan hukum karena dapat menentukan makna serta perjanjian yang dibuat oleh pihak yang terlibat. Bahasa juga berpengaruh terhadap perlindungan hukum yang diberikan kepada pengusaha, karyawan, konsumen,dan pemerintah.

Oleh karena itu, bahasa yang digunakan harus tepat, efisien, dan sesuai dengan kaidah hukum yang berlaku. Salah tafsir bahasa dapat menimbulkan sengketa hukum. Penggunaan bahasa yang tepat serta efisien sangat penting dalam transaksi bisnis dan praktik hukum karena dapat mempengaruhi kepercayaan, reputasi, maupun kredibilitas pihak-pihak yang terlibat.

Banyak pelanggaran yang dapat terjadi dalam bahasa dunia bisnis dan perusahaan hukum seperti, pelanggaran dalam kesepakatan kerja, pelanggaran etika bisnis, pelanggaran hukum bisnis, dan pelanggaran hukum bisnis spesifik.

Baca juga: Macam-Macam Penyelesaian Sengketa Bisnis

Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan dalam transaksi bisnis dan perusahaan hukum adalah dengan menggunakan jasa penerjemah profesional yang dapat menjamin keakuratan dan keabsahan dokumen hukum yang diterjemahkan, penggunaan software atau aplikasi terjemahan online yang dapat mendukung proses penerjemahan dengan cepat dan mudah, menggunakan standar hukum internasional, dan menggunakan penyelesaian sengketa online (ODR).

Referensi

https://www.hukumonline.com/klinik/a/bahasa-hukum-lt6225ac187027e

https://www.hukumonline.com/berita/a/mendorong-penerapan-odr-dalam-penyelesaian-sengketa-konsumen-e-commerce-lt60c9b9f2b560a

Putri, F. M., & Sulistiyono, A. (2018). Kepastian Hukum Terhadap Kontrak Bisnis Berbahasa Asing Pasca Berlakunya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa, Dan Lambang Negara, Serta Lagu Kebangsaan. Jurnal Privat Law6(2), 202-207.

Roby Cahaya Gunadi, D. S. (2021). Analisis Kalimat Efektif Dalam Cerpen Menembus. Prosiding Unma, 6.

https://m.kumparan.com/syarif-yunus/masalah-penulisan-dinas-di-instansi-pemerintah-1tNOSquTr3N

https://www.hukumonline.com/berita/a/3-isu-hukum-bisnis-yang-patut-dipantau-di-awal-2020-lt5e0da33d1a8f2

Exit mobile version