PINTER HUKUM
#1 Platform for Legal Education and Consulting • Penyedia Layanan Jasa Hukum Terlengkap dan Terpercaya di Indonesia

Resensi: “How To Kill Your Husband: Mengungkap Luka di Balik Rahasia”

Identitas Novel

Judul: How To Kill Your Husband

Penulis: Aghnia Sofyan

Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia, Imprint POP.

Tanggal terbit: sekitar 30 April 2025.

Jumlah halaman: ± 280 halaman.

Genre: Thriller / misteri.

Cetakan: Pertama, Mei 2025

Sinopsis

“Seorang pria tewas karena jatuh dari ketinggian. Petunjuk yang ada mendorong Inspektur Polisi Satu Bonita Gamal untuk mencurigai Serena Natalegawa, istri korban. Namun, penyelidikan menuntun Boni pada rahasia gelap orang-orang terdekat korban yang saling berkelindan. Benarkah Serena telah membunuh suaminya sendiri? Atau semua ini tak sesederhana yang Boni kira?”

Novel ini mengisahkan kejadian di mana seorang suami ditemukan tewas akibat jatuh dari ketinggian. Inspektur Polisi Satu Bonita Gamal (sering dipanggil Boni) ditugaskan untuk menyelidiki. Fokus awalnya tertuju pada istri korban, Serena Natalegawa, karena berbagai petunjuk yang menunjukkan adanya hubungan dengan kematian tersebut. Namun, pada jalannya penyelidikan, Boni menemukan bahwa bukan hanya Serena saja yang punya rahasia, banyak orang terdekat korban menyembunyikan hal-hal gelap yang saling terkait. Dengan demikian, novel mengeksplorasi teka-teki: apakah kematian ini murni kecelakaan, bunuh diri, atau pembunuhan yang direncanakan? Dan siapa yang sebenarnya bertanggung-jawab? Dalam prosesnya, pembaca diajak mengendus intrik psikologis, permainan kekuasaan dalam pernikahan, ambisi tersembunyi, konflik batin, dan moralitas yang abu-abu.

 Baca Juga: Resensi Buku “Representasi Emosi dan Penyembuhan Diri”

Tema

  1. Kekuasaan dan ketidaksetaraan dalam rumah tangga

Novel ini menunjukkan bahwa rumah tangga tidak selalu menjadi tempat yang aman. Di balik hubungan suami-istri, bisa saja terdapat tekanan, luka emosional, atau ketidakadilan yang dialami salah satu pihak. Hal ini terlihat dari sinopsis dan penjelasan penulis yang menyoroti kemarahan perempuan dalam hubungan pernikahan.

  1. Misteri dan unsur detektif sebagai cara membahas masalah sosial

Walaupun ceritanya terlihat seperti kasus kematian, alurnya menggunakan gaya penyelidikan lengkap dengan polisi, tersangka, dan petunjuk. Namun, semua itu bukan hanya untuk mencari pelaku, melainkan untuk membuka hubungan antar tokoh yang penuh rahasia dan konflik. Jadi, fokus cerita bukan sekadar “siapa yang melakukannya?”, tetapi juga “apa yang menyebabkan hal itu terjadi?”.

  1. Kemarahan dan beban batin perempuan

Penulis menekankan bahwa kemarahan perempuan menjadi bagian penting dalam cerita. Hal ini menarik karena dalam banyak cerita, istri sering digambarkan sebagai korban yang pasif. Namun dalam novel ini, perempuan ditampilkan sebagai tokoh yang punya emosi, motivasi, dan tindakan yang lebih berani.

Karakter, Struktur, & Sampul

  1. Tokoh utama: Serena Natalegawa (istri korban) dan Bonita Gamal (polisi perempuan).
  2. Struktur cerita: Cerita dibuka dengan kematian Gagan. Penyelidikan awal mengarah pada Serena, tetapi semakin jauh pemeriksaan dilakukan, semakin banyak rahasia yang terbongkar sehingga menciptakan keraguan dan ketidakpastian. Alur seperti ini membuat pembaca ikut hanyut dalam teka-teki maupun refleksi sosial.
  3. Sampul dan judul: Judul “How to Kill Your Husband” langsung menimbulkan rasa penasaran. Sampul dengan foto suami yang dicoret menegaskan konflik dan ketegangan yang menjadi inti cerita.

Kelebihan

  1. Tema yang kuat dan menarik: Cerita tentang masalah rumah tangga, rahasia pasangan, dendam, dan kematian yang janggal selalu membuat pembaca penasaran. Kematian suami menjadi awal cerita yang langsung menarik perhatian.
  2. Alur penuh teka-teki: Banyak tokoh menyimpan rahasia, sehingga pembaca terus menebak-nebak apa yang sebenarnya terjadi dan siapa yang punya motif. Ini membuat cerita terasa hidup dan menegangkan.
  3. Karakter yang terasa realistis: Tokoh seperti Serena dan Boni tidak digambarkan sempurna. Mereka punya perasaan, konflik, dan keputusan sulit yang membuat mereka terasa seperti manusia biasa, bukan tokoh yang dibuat-buat.
  4. Nuansa lokal yang dekat dengan pembaca: Latar Indonesia membuat pembaca lebih mudah memahami konteks sosial, budaya, dan dinamika hubungan suami-istri dalam cerita..

Baca JugaResensi Novel: Bagaimana Jika Tuhan Bilang Tidak?

Kelemahan

  1. Tema sering muncul dalam novel thriller: Cerita tentang pasangan dengan rahasia gelap dan kematian yang tidak jelas sudah cukup banyak digunakan dalam genre ini. Karena itu, bagi pembaca yang sering membaca thriller, beberapa bagian cerita mungkin terasa mudah ditebak.
  2. Tokoh pendukung kurang menonjol: Beberapa karakter selain tokoh utama tidak dijelaskan secara mendalam, sehingga pembaca mungkin sulit memahami alasan atau latar belakang tindakan mereka.
  3. Alur terkadang terasa lambat: Karena cerita banyak mengungkap masa lalu dan rahasia sedikit demi sedikit, ada bagian yang terasa berjalan cukup lama sebelum mencapai bagian puncak.
  4. Akhir cerita mungkin tidak memuaskan semua pembaca: Penjelasan akhirnya tidak memberikan jawaban yang benar-benar jelas untuk semua hal. Bagi sebagian pembaca, akhir yang terbuka seperti ini bisa terasa membingungkan atau kurang kuat.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, How To Kill Your Husband karya Aghnia Sofyan adalah novel thriller yang berhasil membangkitkan rasa penasaran sejak halaman awal. Misteri dalam rumah tangga, kematian suami, serta penyelidikan yang mengarah pada sang istri membuat pembaca terus bertanya-tanya tentang apa yang sebenarnya terjadi. Rahasia yang muncul sedikit demi sedikit juga menambah ketegangan dan membuat cerita semakin menarik.

Kekuatan utama novel ini ada pada cara penulis menggambarkan tokoh-tokohnya. Serena yang tampak sempurna namun menyimpan sisi gelap, dan Boni yang harus menghadapi dilema sebagai polisi, membuat pembaca ikut menilai ulang siapa yang benar, siapa yang salah, dan siapa yang bisa dipercaya.

Meski begitu, ada beberapa bagian yang terasa agak lambat dan beberapa tokoh pendukung kurang mendapat ruang pengembangan. Selain itu, akhir cerita yang tidak sepenuhnya jelas mungkin terasa kurang memuaskan bagi pembaca yang menginginkan jawaban yang benar-benar tuntas.

Walaupun demikian, novel ini tetap layak dibaca, terutama bagi pembaca yang menyukai thriller dengan suasana Indonesia dan fokus pada hubungan suami-istri yang penuh kejutan. Cerita ini bukan hanya tentang “siapa pelakunya”, tetapi juga tentang alasan dan perasaan yang mendorong tindakan para tokohnya. Novel ini menyajikan hiburan sekaligus mengajak pembaca merenungkan sisi gelap dari keinginan, kebohongan, dan hubungan dalam pernikahan.

Profil Penulis Resensi

Perkenalkan nama saya Rheyna Azkiya Az-Zahra, mahasiswi program studi Tadris Bahasa Indonesia, Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta. Saya bermaksud menulis resensi karena ingin menumbuhkan rasa penasaran pembaca terhadap novel How To Kill Your Husband. Menurut saya, novel tersebut memiliki alur yang menarik dan layak untuk dinikmati, sehingga saya berharap melalui resensi ini pembaca lain juga terdorong untuk membaca dan merasakan keseruan cerita yang disajikan.

Baca JugaResensi Novel: Bagaimana Jika Tuhan Bilang Tidak?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *