Pengertian Labelling
Labelling merupakan tindakan memanggil atau memberi julukan kepada seseorang, yang mana tindakan tersebut merupakan tindakan yang menyimpang. Tentunya dalam hal ini yang dimaksud dengan memanggil atau memberi julukan kepada orang lain ini tidak sesuai dengan nama orang tersebut sehingga tindakan ini dikategorikan pada tindakan yang menyimpang. Tentunya di era sekarang ini, perilaku labelling sudah cukup banyak terjadi di lingkungan masyarakat sehingga banyak hal buruk yang terjadi akibat dari labeling itu sendiri.
Menurut Lemert, Labelling didefinisikan sebagai pemberian julukan, cap, etiket, merek yang mana diberikan oleh masyarakat kepada seseorang. Kemudian Lemert juga menjelaskan bahwa awal mula dari tindakan tersebut yaitu dengan adanya pengulangan pemberian julukan kepada orang lain tersebut sehingga menjadi kebiasaan.
Selain itu, Shanok juga menjelaskan bahwa perilaku labelling merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan pada anak. Hal ini dikarenakan dengan adanya julukan anak nakal maka anak tersebut akan benar-benar menjadi anak yang nakal.
Baca juga: Pencegahan Perundungan Dunia Maya (Cyberbullying) Pada Anak
Pandangan Teori Labelling pada Perilaku Menyimpang
Seperti yang telah disinggung diatas, bahwa teori labelling sendiri menjelaskan bahwa banyak orang yang melakukan tindakan yang menyimpang disebabkan karena adanya cap atau label yang diberikan masyarakat kepadanya. Sehingga dalam hal ini labelling akan menyebabkan hal buruk bagi seseorang yang mendapatkan cap atau label buruk kepadanya.
Pada implementasinya, labelling ini rata-rata bersifat negatif sehingga perilaku yang ditunjukkan oleh orang yang mendapat label buruk maka akan berperilaku sedemikian rupa. Hal ini terjadi karena dirinya merasa bahwa telah buruk di mata masyarakat sehingga ia akan cenderung melakukan hal buruk sebagaimana label yang diberikan oleh masyarakat kepadanya.
Teori Labbeling ini dirumuskan oleh Howard S. Becker yang menjelaskan bahwa teori labeling ini menekankan pada dua aspek, antara lain yaitu: menjelaskan mengapa dan bagaimana orang-orang tertentu diberi cap atau label serta pengaruh dari label tersebut sebagai konsekuensi dari bentuk penyimpangan tingkah laku.
Memang pada awalnya pemberian julukan atau labelling ini dianggap sebagai sebuah lelucon oleh masyarakat, yang mana julukan ini terjadi secara spontan ketika si korban melakukan sesuatu yang dianggap salah. Padahal pada dasarnya ada banyak cara yang dapat digunakan untuk menegur atau memberitahu orang lain dengan tanpa merendahkan atau memberi julukan buruk padanya.
Baca juga: Wapres: Ponpes Al Zaytun Tak Dibubarkan, Tapi Dibina Pemerintah Dampak Labelling bagi Korban
Perilaku labelling tentu memberikan dampak buruk bagi korban, menurut (Herlina, 2007), adapun dampaknya antara lain sebagai berikut:
- Melalui Self-concept, artinya yaitu ketika seseorang mendapatkan label seperti “nakal” dari orang lain maka dalam diri orang yang mendapatkan label tersebut akan terkonsep bahwa dirinya adalah orang yang nakal. Sehingga perilaku yang muncul dari orang tersebut adalah perilaku buruk seperti yang diberikan orang lain kepadanya.
- Melalui persepsi terhadap anak, artinya yaitu ketika seorang anak sudah mendapatkan label negatif dari orang tuanya maka perbuatan baik yang ia lakukan hanya dianggap sebagai bentuk dari “ada udang di balik batu” sehingga perilaku baik tersebut tidak didukung dan akhirnya ia akan cenderung berbuat sebaliknya karena merasa tidak dihargai.
- Melalui perilaku terhadap anak, artinya yaitu dengan adanya persepsi negatif maka perilaku yang ditunjukkan orang tua kepada anak adalah perilaku yang tidak memberikan peluang bagi anak untuk memperbaiki diri. Sehingga anak tidak akan mampu membedakan mana perbuatan baik dan mana perbuatan buruk.
Referensi
Herlina, Labeling danPengaruhnyaTerhadapAnak, Bandung: JUR.PSIKOLOGI, FIP, UniversitasPendidikan Indonesia, 2007.
Sarwono, HubunganAntara Labeling denganKonsepDiriRemaja di SMA Negeri 1 Geyer, penerbittidakdipublikasikan, 2011.
Setiadi, PengantarSosiologi: PemahamanFaktadanGejalaPermasalahanSosial: Teori, Aplikasi, danPemecahannya, Jakarta: Kencana, 2011.