Penambangan Ilegal di Laut dan Pantai Belinyu
Saat ini kegiatan penambangan ilegal di Belinyu merupakan hal yang tidak asing lagi di kalangan masyarakat. Selain daratan, para penambang ilegal sudah menjamah ke laut maupun pantai yang ada di Belinyu. Oknum penambangan ilegal ini ada yang berasal dari luar pulau Bangka dan tidak sedikit juga merupakan masyarakat sekitar. Lalu? Apa tidak ada imbauan dari aparat setempat?
Penambangan ilegal di laut dan pantai area Belinyu sudah sering sekali mendapat himbauan dari polisi setempat, namun tidak dihiraukan oleh para penambang. Himbauan dari polisi tersebut hanya dianggap angin lalu oleh para penambang. Efek jera yang diterima hanya bertahan satu sampai tiga bulan saja, setelahnya para penambang ilegal akan kembali melakukan kegiatan penambangan di area laut dan pantai atau bahkan para penambang ilegal hanya memindahkan lokasi kegiatan penambangan.
Laut dan pantai yang sudah terjamah oleh aktivitas penambangan ilegal ini antara lain yaitu Dermaga Mantung Belinyu dan Pantai Lepar. Jika dilihat untuk saat ini, kondisi Pantai Mantung Belinyu memang tidak separah seperti tahun sebelumnya, namun aktivitas penambangan ilegal itu masih ada dan tidak hilang. Hal itu dikarenakan pada tahun sebelumnya sempat terjadi kericuhan antara warga setempat dengan para penambang pendatang mengenai penambangan ilegal di Dermaga Mantung Belinyu.
Nah! Bagaimana dengan pantai lepar?
Untuk Pantai Lepar, kondisinya sangat jauh berbeda dibandingkan dengan sebelum terjamah oleh aktivitas penambangan. Kondisi pantai lepar, berada di tahap mengkhawatirkan, benar-benar tidak sama dengan sebelumnya. Dimana air yang sangat keruh, rusaknya ekosistem pantai, pantai yang kotor, dan pemandangan yang kurang enak dilihat. Selain merusak ekosistemnya pantainya, aktivitas penambangan ilegal ini juga merusak jalan menuju pantai lepar. Kenapa? Karena menjadi akses lewatnya mobil dan alat berat untuk tambang timah yang membuat jalan berlubang.
Baca juga: Tambang di Bangka Belitung
Selain itu juga, aliran air di sekitar area penambangan ikut terkena dampaknya. Sebagai contohnya, salah satu aliran air di dekat pantai Lepar Belinyu menjadi kotor dan penuh lumpur. Aliran yang biasanya dijadikan tempat memancing dan mandi, kini sudah tidak layak pakai. Bahkan perubahan itu dapat di lihat dengan mata telanjang. Karena dampak yang dihasilkan dari penambangan ilegal ini nyata adanya dan benar-benar membawa perubahan ke arah yang lebih buruk.
Penambangan ilegal di laut dan pantai Belinyu ini sudah menimbulkan keresahan bagi warga dan wisatawan setempat. Karena air sekitar menjadi keruh dan tidak jernih, terumbu karang yang rusak, ikan lokal yang mati, tercemarnya laut karena limbah penambangan, hingga rusaknya akses jalan ke tempat penambangan dilakukan. Berkurangnya minat wisatawan ke pantai Lepar akibat adanya penambangan ilegal ini membuat beberapa warga setempat kehilangan sumber pendapatan, karena jualan mereka tidak ada yang berkunjung untuk membeli dagangan mereka. Hal ini juga membuat terbengkalainya pembangunan wisata pantai Lepar.
Kondisi ini berulang kali terjadi, sebanyak apa pun himbauan yang diberikan tidak memberikan efek jera jangka panjang. Karena faktanya banyak masyarakat sekitar maupun pendatang melakukan aktivitas penambangan ilegal karena nilai jual timah yang tinggi, serta tuntutan kebutuhan yang makin banyak. Sehingga mereka rela melakukan apa saja demi melancarkan aksi penambangan ilegal ini. Namun terlepas dari suatu kebutuhan, penambangan ilegal yang merusak seperti ini harus di hentikan.
Lalu bagaimana cara menghentikannya? Melihat himbauan polisi setempat yang tidak memberikan efek jera, akan lebih baik jika memberikan sanksi yang lebih tegas seperti denda atau hukuman penjara, karena para penambang ilegal akan takut pada kedua sanksi tersebut. Selanjutnya, memberikan pemahaman kepada masyarakat setempat tentang pembangunan berkelanjutan, sehingga terbentuknya kesadaran dari masing-masing individu mengenai pembangunan berkelanjutan yang berbasis lingkungan.
Baca juga: Tambang Timah di Bangka Tengah: Problematika dan Solusinya
Karena pada dasarnya pola pikir masyarakat yang tidak tertata membuat kegiatan penambangan ilegal terus ada dan berjalan. Lalu, melakukan observasi mengenai kondisi lingkungan sekitar, apakah memungkinkan untuk melakukan kegiatan penambangan dan juga perlu memikirkan cara bagaimana menanggulangi segala kegiatan penambangan agar tidak merusak ekosistem lingkungan sekitar. Terus? Apa penambangan di Belinyu bisa dihentikan sepenuhnya dengan cara ini?
Penambangan di Belinyu tidak dapat hilang sepenuhnya, mengingat bahwa sumber pendapatan warga sekitar juga berasal dari aktivitas penambangan ini. Tapi setidaknya, jika penambang sudah tahu risiko dari penambangan ilegal dan bagaimana tujuan dari pembangunan berkelanjutan yang berbasis lingkungan, maka penambangan ilegal yang merusak dan tidak tahu aturan akan berkurang. Apalagi kita mengingat bahwa timah merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, dengan menerapkan tujuan SDG’S akan membantu dalam pemanfaatan timah dengan sebaik-baiknya.
Penambangan ilegal di laut dan pantai Belinyu harus di hentikan, karena pada nyatanya penambangan timah harus berbasis lingkungan agar tidak merusak ekosistem alam sekitar. Supaya kita tetap bisa merasakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Kita harus paham bagaimana pemanfaatan lingkungan yang tertata dalam proses pembangunan berkelanjutan. Ayo! cintai alam agar tetap asri untuk generasi di masa depan. Hentikan penambangan ilegal di laut Belinyu, agar ekosistem laut dapat berjalan dengan semestinya.