Identitas Buku
Judul: Partai Politik, Uang, dan Pemilu
Penulis: Sunaji Zamroni, Titok Hariyanto, Dina Mariana, Rajif Dri Angga, Fatih Gama Abisono, Achmad Musyaddad, Bambang Wahyu Sumirat Joko Santoso
Penerbit: IRE Yogyakarta
Tahun Terbit: 2016
Jumlah Halaman: 132 halaman
ISBN: 978-979-9819-25-9
Pendahuluan
Buku yang diterbitkan pada tahun 2016 ini memberikan penjelasan dan argumennya terhadap Pemilu 2009 dan Pemilu 2014 lalu, adanya pengaruh terhadap perubahan sistem pemilu dari waktu ke waktu umumnya masih sebatas efektif pada sebagian komponen dari sistem kepartaian.
Pemilu 2014 tercatat menghasilkan beberapa catatan positif, setidaknya pada kenaikan partisipasi pemilih yang berhasil memutus tren penurunan partisipasi Pemilu 1999. Sayangnya, capaian ini menjadi tercoreng dikarenakan maraknya praktik politik uang dalam proses kompetisi pemilu.
Dalam buku ini, Penulis menempatkan praktik politik uang dalam spektrum representasi demokrasi elektoral. Yang mana, kajian buku ini membahas mengenai partai politik uang dalam momen pemilu, korelasi antara elemen sitem pemilu, pelembagaan partai, dan tipologi partai diletakkan sebagai variabel yang akan dilihat pengaruhnya terhadap praktik politik uang, inilah yang menjadi objek kajian dari buku ini.
Baca juga: Resensi Buku: Tantangan Penerapan Hukum Islam & HAM Minoritas di Indonesia
Isi Resensi
Buku ini memberikan penjelasan yang paling dominan ditemukan pada wacana yang menghubungkan politik uang sebagai ekses dari sistem pemilu proporsional terbuka.
Yang mana, Sistem pemilu jenis ini dianggap telah menciptakan kompetisi bebas, melemahkan institusi partai, merusak kaderisasi, termasuk mendorong kompetisi yang tidak sehat oleh partai dan calon legislatif agar bisa memenangi pemilu.
Adanya perbedaan pandangan yang disajikan dalam buku ini membuat buku menjadi menarik, karena dapat melihat pandangan yang berbeda bagi partai yang ingin bertahan dengan sistem proporsional terbuka maupun sistem proporsional tertutup. Para pihak masing-masing memiliki argumen dan alasan yang mendukung pendiriannya.
Penulis juga membahas politik uang pada Pemilu 2014, khususnya praktik pembelian suara (vote buyiny) yang menjadi kerisauan banyak kalangan, dimana dalam buku ini dilengkapi oleh beberap sumber data yang valid.
Buku ini terdiri dari enam bab. Bab pertama merupakan bab pengantar yang menyuguhkan perihal prawacana tentang konteks dan relevansi kajian ini, dan mengulas peta dan signifikansi kajian beserta pertanyaan dan tujuan kajian.
Bab kedua, memuat desain kajian yang menyajikan kerangka kerja kajian ini berupa konsep-konsep yang digunakan serta metode kajian ini yakni studi kasus.
Baca juga: Bank Pembiayaan Mandiri Tunas Finance Cabang Malang, Melukai Hati Nasabah
Pada bab ketiga, keempat, dan kelima akan berisi temuan utama dari kajian ini. Bab ketiga akan menyajikan dinamika politik uang dan kondisi yang memungkinkannya dalam relasi antara partai dan kandidat/calon legislatif.
Sementara pada bab keempat, hal serupa akan disajikan kembali namun dengan membidik dinamika politik uang yang berkembang dalam relasi antara partai dan pemilih. Terakhir pada bagian temuan kajian, pada bab keempat akan disampaikan bagaimana politik uang ini terhubung dalam relasi antara kandidat/calon legislatif dan pemilih yang bekerja melalui berbagai instrumen mobilisasi.
Selanjutnya, pada bab kelima, buku ini akan menyajikan analisis terhadap temuan-temuan yang telah diulas pada bab ketiga dan bab keempat.
Analisis difokuskan untuk memetakan pola atau model relasi yang terbangun antara partai politik, kandidat/calon legislatif, dan pemilih dalam praktik politik uang serta menawarkan kerangka konsepsional untuk mengerangkai karakteristik relasi antaraktor dalam politik elektoral.
Terakhir, pada bab keenam akan berisi penutup yang memuat simpulan dan rekomendasi atau agenda riset lanjutan yang perlu diperdalam berdasarkan temuan kajian.
Baca juga: Resensi Buku: Kriminalisasi Dalam Hukum Pidana
Kelebihan
Pemaparan materi dan argumentasi dalam buku ini sangat menantang dan direkomendasikan untuk dijadikan pengasah pola pikir dalam pembahasan mengenai politik. Beberapa statement yang disajikan penulis sepertinya sengaja agar dapat merangsang daya nalar kritis para pembaca dalam menanggapi tulisannya.
Kelemahan
Buku ini terdapat beberapa poin pembahasan yang di ulang-ulang dalam bab setelahnya, sehingga pembaca sedikit bosan. Pun, buku ini tidak memiliki footnote sehingga pembaca tidak dapat menelusuri bahan kajian dalam kalimat yang pembaca ingin ketahui lebih dalam.
Baca juga: Resensi Buku: Pengantar Metode Penelitian Hukum
Penutup
Setelah membaca isi dari buku ini, saya merekomendasikan untuk mahasiswa hukum ataupun mahasiswa ilmu politik agar dapat membacanya.
Buku ini banyak menyajikan argumen dan analisa mengenai dinamika politik uang yang berkembang dalam relasi antara partai dan pemilih.
Sehingga, dapat membuat pembaca mengetahui perkembangan dan sistem dari pemilu yang di adakan di Indonesia. Membaca buku tersebut tidak membuat kita merugi, karena banyaknya ilmu dan analisa-analisa baru yang disajikan oleh penulis.