Rusaknya Laut Bangka
Rusaknya laut Bangka menggerus keindahannya yang mempesona, Bangka Belitung merupakan pulau yang indah dengan sejuta pesona. Meskipun satu provinsi Bangka Belitung merupakan dua pulau yang terpisah, yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung.
Bangka Belitung memiliki berbagai banyak pantai yang memikat hati para pengunjung untuk datang kesini. Bangka Belitung juga terkenal dengan aktivitas penambangan timah yang aktif dan cukup besar. Terkhususnya di pulau Bangka sehingga perusahaan dari luar daerah seperti Kobatin dan PT. Timah datang dan mulai beroperasi untuk melakukan penambangan di tanah Bangka.
Dampak Penambangan di Bangka
Apa yang terjadi setelah adanya penambangan? apakah hidup masyarakat di pulau Bangka sejahtera? Nah ini sebenarnya hal yang harus kita pahami lebih jauh. Bangka memiliki banyak pantai yang indah yang dijadikan sebagai tempat berlibur di hari weekend oleh keluarga ataupun anak remaja.
Hampir di setiap sudut wilayah Bangka memiliki pantai dikarenakan pulau Bangka yang dikelilingi oleh laut. Namun, keindahan yang terdapat pada pantai seiring berjalannya waktu berkurang. Apa yang menyebabkan hal tersebut? Hal ini di sebabkan karena kurangnya kesadaran manusia akan pentingnya menjaga keindahan alam.
Sejahtera? Entahlah apakah ini bisa di sebut sebuah kesejahteraan karena masyarakat Bangka masih banyak yang mengalami kesulitan ekonomi meskipun harga timah naik. Ketidakrataan kondisi perekonomian ini juga memicu adanya kemiskinan di Bangka Belitung.
Selain karena kurangnya kesadaran, sifat serakah juga menjadi penyebab hilangnya keindahan tersebut. Serakah memang salah satu sifat buruk manusia dan hal inilah yang terjadi pada masyarakat yang ada di Bangka ini tersendiri. Mengapa demikian? Karena hanya untuk mendapatkan banyak uang mereka rela merusak alam beserta keindahannya.
Hal inilah yang terjadi di Bangka. Mereka merusak pantai dengan melakukan penambangan ilegal di laut. Mereka melakukan itu karena hanya semata-mata timah di laut lebih bagus dan lebih banyak. Mereka tidak memikirkan akibat dari apa yang di lakukan.
Apa akibat dari penambangan ilegal di laut? Dari beberapa bukti lapangan, akibat dari penambangan ilegal tersebut adalah yang paling terlihat yaitu berubah ya warna air laut yang semula biru menjadi abu-abu keruh. Selain itu pantai yang seharusnya pasir putih yang lembut berubah menjadi lumpur yang bau. Hal ini cukup menjadi kesadaran bagi masyarakat karena sudah terlihat nyata dari perbuatan tersebut. Tetapi manusia tetaplah manusia dengan sifat serakahnya.
Banyak kasus perseteruan terjadi di Bangka karena masalah tambang. Hal ini di sebabkan karena banyaknya orang-orang dari luar pulau Bangka berdatangan untuk mencari kerja yaitu sebagian besar sebagai penambang. Perseteruan ini dimulai karena konflik lahan untuk menambang, antar warga dan juga pendatang berebut lahan yang memiliki banyak potensi timah.
Tetapi karena banyaknya orang yang bekerja di satu lokasi tersebut mereka menjadi adu mulut untuk menentukan siapa yang menjadi penguasa dari tempat tersebut. Selain itu semakin banyaknya penambang dari laut kota semakin memepersempit ruang gerak masyarakat Bangka itu sendiri. Mereka merasa orang pendatang seperti lebih menguasai daerah tersebut daripada mereka yang merupakan masyarakat lokal.
Jika kita lihat dari atau menggunakan kamera drone, ataupun saat menaiki pesawat, pulau Bangka sudah memiliki banyak lubang. Hutan-hutan yang ada juga semakin menipis sehingga sekarang Bangka terasa sangat panas saat musim kemarau tidak seperti dulu lagi.
Para penambang selain menambang di laut mereka juga melakukan penambangan pada daratan, mereka akan membuat sebuah lubang besar untuk menambang menggunakan alat berat lalu setelah hasil yang di dapatkan berkurang tau tidak sesuai ekspektasi mereka akan meninggalkan lubang tersebut dan membuat lubang baru. Mereka meninggalkan lubang sebelumnya begitu saja tanpa melakukan perbaikan ulang agar menjadi seperti semula. Hal inilah yang menyebabkan banyaknya lubang bekas tambang di Bangka.
Baca juga: Berita Terkini
Dampak Lain Tambang di Bangka
Ada dampak lain dari penambangan, yaitu banyaknya anak anak yang memutuskan untuk berhenti sekolah. Saat harga timah sedang naik anak anak di Bangka akan mengikuti orang tua mereka untuk bekerja saat libur, meskipun hanya sekedar membantu tetapi kebanyakan anak kecil di Bangka akan bekerja mengikuti orang tua mereka saat libur sekolah. Apalagi jika pekerjaan orang tua mereka adalah penambang.
Mereka akan ikut untuk menambang. Lama kelamaan itu menjadi sebuah kebiasaan, hal itu di karenanya kebutuhan yang di perlukan juga semakin banyak. Mereka mulai tergiur dengan uang yang di hasilkan sehingga terkadang merelakan waktu untuk sekolah sebagai waktu bekerja.
Apakah orang tuanya tidak marah? Mungkin beberapa orang tau akan marah, tetapi kebanyakan mindset yang tertanam pada orang tua di Bangka adalah ‘tidak masalah jika bisa menghasilkan uang’ dan hal inilah yang sering terjadi. Anak yang bekerja menjadi tidak minat sekolah karena berpikir bahwa mencari uang lebih menarik.
Selain banyaknya putus sekolah, angka pernikahan dini juga ikut melonjak. Saat mereka sudah bekerja dan memiliki pasangan dan merasa punya cukup uang untuk menikah maka saat umur mereka sudah mencapai 15 tahun ataupun 16 tahun mereka memilih untuk menikah.
Mereka tidak memikirkan akibat dari adanya pernikahan dini. Karena banyaknya pernikahan dini banyak juga terjadi perceraian di usia muda. Hal ini seharusnya menjadi hal penting bagi pemerintah untuk bisa memberikan edukasi lebih terhadap bahaya pernikahan usia dini. Karena masyarakat Bangka apalagi di desa-desa mereka kurang memahami hal tersebut karena kurangnya pengetahuan mereka.
Seperti yang kita ketahui begitu banyak dampak negatif dari penambangan baik terhadap laut, daratan maupun manusia. Semuanya ada pada manusia. Manusia harus memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga alam untuk tetap indah agar bisa menjadi bekal di masa depan nanti. Peran pemerintah juga harus ikut serta sebagai fasilitator untuk membantu masyarakat dalam mengembangkan ide-ide kreatif yang ada.
Respon (1)